Memetik Buah Khidmah melalui Guru

sumber : https://santrinews.com/Hikmah/3176/Kala-Santri-Lebih-Muliakan-Guru-Dibanding-Nabi-Khidir



Khidmat kepada guru adalah sebuah sarana bagi santri untuk mendapatkan Keridhoan dari Sang Guru. Melayani atau membantu kiai atau guru dengan sepenuh tenaga di sertai dengan kesabaran dan keikhlasan semata-mata hanya mencari ridlo Allah dan juga ridlo guru atau kiai agar ilmu yang di dapatkan menjadi ilmu yang berkah dan bermanfaat, karena keridloan guru merupakan keberhasilan pertama murid.

Khidmat itu sebenarnya sudah dari jaman Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam Ada sebuah cerita dimana khidmat sahabat kepada nabi sangat luar biasa, 24 jam full melayani nabi mulai dari membawakan sandal, mengisikan air wudhu dan banyak hal lainnya pernah nabi melayangkan pertanyaan kepada sahabat yang melayani tsb hai sahabat apakah yang kamu inginkan (ketika itu setelah selesai khidmat) sahabat pun mengatakan ya nabi tidak ada yang aku inginkan melainkan cinta Allah dan nabinya.

Memupuk cinta kepada guru

Kecintaan kepada guru sendiri adalah sebuah anugrah yang indah bagi seorang Santri. Karena dengan kecintaan tersebut seorang santri dapat dengan mudah mendapatkan ilmu guru seakan gelas yang dituang dengan air yang dapat menyejukkan siapapun yang meminumnya. Banyak sekali yang manfaat yang bisa kita dapatkan dengan Khidmat kepada Guru.

Sebuah Pengalaman..

Pengalaman saya ketika khidmah kepada guru, dahulu saya adalah seorang Administrator di Pondok mengurus berbagai tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer, seperti surat keluar, membuat sk. Saya juga mengurus beberapa administrasi MTs, dan TPQ Madin. Sangat sedikit sekali waktu yang dapat saya gunakan untuk istirahat, ataupun untuk belajar. dan waktu itu saya masih bersekolah di MA Salafiyah Yapensa. 

Hingga pada suatu masa ada ulangan di MA saya hanya pasrah. Berbekal kisi-kisi yang baru saya minta dari teman saya. dan beberapa buku yang dapat saya buka. waktu yang dapat  saya gunakan pun hanya sedikit. Sebelum masuk ke Ruang ulangan saya baca, kurang lebih 5 menit. Pasrah dan tidak ada harapan untuk dapat mengerjakan soal ulangan. 

Kemudian setelah saya masuk dan mulai mengerjakan. Alhamdulillah saya pun dapat mengerjakan dengan baik. Seluruh soal yang ada seolah-olah sudah ada jawabannya di depan saya. 

Wallahu a’lam bisshowab
rifqiabdillah.my.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *