Saya mengutip dari channel youtube paman saya Ust. Nur Kholis bin Amat Munir Hafidzahullah. Beliau menyampaikan kembali rekaman bayan guru beliau K.H. Uzairon Thoifur Abdillah bin K.H. Mahmud Khalid Umar tentang Bahaya Mendustakan Kebenaran Dzuriyyah Nabi, namun disini saya malah gagal fokus ke sebuah kisah seorang ulama Madinah. berikut kutipannya
Jadi Ini tuntutan bahwa Mencintai Nabi, mencintai orang-orang sholeh itu ya harus mencintai keluarganya. Tapi cinta yang positif, jangan cinta yang negatif.
Maka, dulu ada seorang ulama di Madinah. Namanya Abu Abdurrahman Alqist orangnya ini ahli ibadah. Orangnya suka di masjid aja. Maka ini ditaksir Seorang wanita, namanya Salamah. Setiap keluar dari masjid, dicegat. keluar dari masjid dicegat. Lama-lama ini orang dicegat terus ini lama-lama terpengaruh akhirnya dia berhenti. Maka dia berhenti, tapi dia memejamkan matanya.
Maka Salamah ini bilang “apa kamu tidak cinta sama saya”.
Salamah ini, Salamah orang yang sangat cantik di Madinah itu.
“kenapa kok nggak mau lihat, Justru saya cinta itu saya nggak mau lihat” kata Abdurrahman.
“Karena kalau saya melihat kamu maka saya ingat firman Allah, ‘orang yang saling mencintai tapi tidak Taqwa nanti jadi musuhan di akhirat’. dan Saya tidak mau kamu jadi musuh saya di akhirat”. terus ditinggal oleh Abdurrahman.
Jadi cinta itu yang begitu itu, bukan cinta itu terus bergandengan kemana-mana. ini bukan cinta, ini kekejaman. Mau kerjasama untuk masuk neraka bareng-bareng. jadi kalau cinta justru takwa, itu namanya cinta positif.
Kalau cinta tidak Taqwa itu, namanya komplotan mau masuk neraka. apa namanya komplotan masuk neraka. nih dengar betul ini, kenapa saya bilang gitu. kalau ini saya ini sudah tua sudah enggak mikir-mikir begitu, hei kamu itu yang muda-muda kadang2 pikirannya itu kira-kira lo ya bukannya suudzon sama kamu, tapi su’ul yaqin pada kamu. hehe.
sekian tulisan saya semoga bermanfaat
Tinggalkan Balasan